Ahsan Cakrawangsa Rahadianto 4 tahun |
2 Oktober 2014
Sebagai orang tua tentu menginginkan mempunyai anak laki-laki dan anak perempuan. Kalau semua anak perempuan atau laki-laki, tentu ada yang kurang lengkap. Berawal dari obrolan 'katanya' kalo ingin punya anak laki-laki harus begini harus begitu. Untuk menjawab penasaran maka buku adalah kuncinya. Di toko Gramedia ternyata banyak judul buku yang mengulas memilih jenis kelamin anak. Saat itu, 4 tahun lalu, membeli buku di Gramedia Botani Squear Bogor. Dibelilah satu buku berjudul:
Merencanakan Jenis Kelamin Anak karangan dr. Adi Sucahyono
Sebelum merencakan kehamilan, buku tersebut dibaca baik-baik, pelan-pelan, dimengerti dan perintah di buku dilaksanakan. Di buku tersebut dianjurkan untuk mengukur suhu harian tubuh. Karena tidak mempunyai termometer, jadi tidak dilakukan pengukuran suhu. Di buku tersebut juga dianjurkan untuk mengetahui siklus lendir serviks (Mrs V) dalam satu siklus haid. Kalau anjuran ini dilaksanakan baik-baik. Tiap hari mengecek lendir serviks. Ternyata dalam satu siklus haid, lendir yang keluar itu berbeda-beda. Di buku tersebut juga dijelaskan bahwa asupan makanan dapat mempengaruhi jenis kelamin anak. Ibu harus banyak makan daging-dagingan jika ingin anak laki-laki. Perintah tentang makanan ini tidak terlalu dilaksanakan. Makan dengan pola makan biasa, apa saja dan tidak terlalu ambil pusing. Anjuran jika ingin anak laki-laki adalah istri harus orgasme. Untuk orgasme itu susah, dan alhamdulillah diberi anak laki-laki.
Perlu 3 kali siklus haid baru mendapatkan kehamilan. Perlu 3 kali percobaan baru diberi hadiah kehamilan. Percobaan pertama hubungan dilakukan lewat 3 hari dari saat ovulasi. Gagal untuk hamil. Percobaan bulan kedua, hubungan dilakukan lewat 1 hari dari saat ovulasi. Gagal untuk hamil lagi. Siklus haid ketiga, hubungan dilakukan pas saat ovulasi. Alhamdullillah berhasil hamil.
Saat kehamilan dua bulan muncul bercak darah. Sempat takut keguguran dll, ke dokter kandungan, diberi obat penguat. Alhamdulillah kehamilan berjalan lancar. Saat itu masih tinggal di Bogor, baru selesai wisuda S2 dan mempersiapkan dokumen kelulusan. Tiba waktunya harus kembali ke Medan. Baca di majalah, kehamilan dibawah 3 bulan tidak dianjurkan melakukan perjalanan dengan pesawat. Pulang ke Medan saat kehamilan sudah aman, usia diatas 4 bulan.
Kaget luar biasa, tidak percaya, bersyukur sekali itu saat USG kehamilan 6 bulan. Dokter kandungan, ibu Fitri SpOG di Pematang Siantar berkata, kalau janin yang dikandung laki-laki. Oh...berhasil mempraktekkan saran bapak Adi Sucahyono. Terharu itu saat Ahsan lahir caesar di RS Horas Insani Pematang Siantar. Dokter yang menolong kelahiran menunjukkan Ahsan yang baru diambil dari perut. "ibu anaknya laki-laki". Saat itu hanya melihat kaki dan titit Ahsan. Wajah Ahsan baru dilihat beberapa jam kemudian.
Oh iya hal yang penting juga dipersiapkan sebelum hamil adalah kesehatan gigi dan gusi. Gigi dan gusi harus dalam kondisi sehat, tidak ada lubang, tidak ada karang gigi dll. Semua lubang harus ditambal, karang gigi harus dibersihkan dll. Sehingga saat hamil tidak ada keluhan sakit gigi. Kenapa gigi penting? Saat sakit gigi tentu dokter akan menginjeksikan obat. Obat ini takutnya akan mempengaruhi proses pembentukan jantung anak, terutaman saat kehamilan tri semester pertama. Anak yang terlahir bisa mempunyai sakit jantung bawaan. Untuk memeriksa syaraf dan bagian gigi yang sakit, dokter biasanya menyuruh untuk melakukan rontgen sinar X. Sinar X ini juga membahayakan kandungan. Salah satu bahayanya, bayi bisa mempunyai kelainan jantung bawaan.
Jadi agar masa kehamilan 9 bulan berjalan happy, harus mempunyai gigi sehat. Saya mempunyai masalah gigi yang boleh dibilang berat. Saat hamil Ahsan hanya bisa menangis menahan sakit. Mau melakukan perawatan tidak bisa. Yah dinikmati saja sakitnya. Daripada nanti anaknya menderita jantung bawaan atau penyakit bawaan lainnya. Pada akhirnya toh sakit itu hanya akan tinggal cerita.
Foto 1. buku yang berhasil menolong mendapatkan anak laki-laki |
Berikut garis besar isi buku Merencakan Jenis Kelamin Anak. Untuk lebih detailnya silahkan membeli buku tulisan dr Adi Sucahyono tsb di toko buku. Semacam promosi ya. Tidak apa-apa, pun saya tidak kenal dengan pak Adi Sucahyono. Semoga amal jariyahnya selalu mengalir kepada bapak Adi karena telah menyebarkan ilmu ke orang banyak. Ilmu yang bermanfaat dan membantu membuat orang lain berbahagia, salah satunya saya.
Kebahagiaan tersebut ingin juga dibagikan ke teman-teman lain. Keinginan dari dulu ingin berkarir, ini itu, mempunyai uang dari keringat sendiri. Ternyata dengan dikasih Ahsan, sudah cukup bahagia walau hanya di rumah. Teman berpesan, "mbak Ahsan jangan sampai seperti adik saya, sudah SD tapi belum bisa makan sendiri." Teman ini mempunyai adik bungsu laki-laki, begitu sayangnya ibu teman ini sehingga si bungsunya dimanja, selalu disuapin dll.
Berikut garis besar isi buku:
Manusia mempunyai 23 pasang atau 46 buah kromosom disetiap sel tubuhnya dari ujung rambut hingga ujung kaki. 22 pasang merupakan kromosom autosom, dan 1 pasang merupakan kromosom sex. Kromosom ke 23 atau kromosom sex inilah penentu jenis kelamin. JIka dilihat dibawah mikroskop, kromosom ke-23 ini ada yang berbentuk sama besar dan ada yang tidak sama besar. Kromosom yang ukurannya sama besar disandikan dengan XX, merupakan kromosom perempuan. Sedangkan kromosom yang tidak sama disandikan XY, merupakan kromosom laki-laki.
Setelah dewasa, kromosom sex melakukan pembelahan meiosis sehingga tinggal setengah bagian atau disebut kromosom haploid (n). Pembelahan meiosis pada laki-laki terjadi di testis, yang akan dihasilkan sperma haploid berkromosom X atau Y. Pada perempuan pembelahan meiosis terjadi di indung telur. Sel telur menghasilkan 4 kromosom X tunggal, tapi hanya satu kromosom yang berkembang sedangkan 3 kromosom lain tidak. Oleh karena itu setiap bulannya perempuan hanya menghasilkan satu sel telur saja.
Masa subur wanita.
Masa subur wanita adalah masa dimana terdapat sel telur yang siap dibuahi oleh sperma. Bersamaan dengan itu ada sperma yang siap membuahi sel telur. Sel telur yang siap dibuahi adalah sel telur yang telah dilepaskan dari indung telur dalam proses ovulasi.
Saat pembuahan sel sperma akan menuju sel telur. Jenis kelamin calon bayi ditentukan dari pasangan kromosom dari sperma dan telur. Pasangan kromosom XY menjadi anak laki-laki,
kromosom X disumbang sel telur ibu sedangkan kromosom Y disumbang sel sperma ayah. Pasangan kromosom XX menjadi anak perempuan,
kromosom X disumbang oleh ayah dan ibu.
Diagram 1. Kombinasi kromosom sehingga menjadi anak laki-laki atau perempuan |
Wanita mempunyai ribuah sel telur dalam indung telur (ovarium). Saat masih anak-anak sel telur tersebut belum aktif. Setelah ramaja sel telur tersebut mulai aktif keluar satu per satu setiap bulannya. Masa tersebut ditandai dengan remaja putri mulai mengalami menstruasi.
Proses keluarnya sel telur atau ovulasi merupakan rangkaian kerja hormon. Hipotalamus di otak menghasilkan hormon FSH (follicle Stimulating Hormone). Karena pengaruh hormon FSH ini folikel yang berisi sel telur belum matang akan membesar, kemudian pecah sehingga keluarlah sel telur. Proses keluarnya sel telur ini disebut ovulasi. Disamping hormon FSH, hormon LH juga mengontrol terjadinya ovulasi. Konsentrasi LH mengalami puncaknya saat ovulasi. Pada lapisan folikel terdapat sel yang menghasilkan hormon estrogen. Kadar hormon estrogen ini meningkat seiring dengan perkembangan folikel. Setelah folikel pecah dan telur keluar, hormon estrogen memberitahu hipotalamus agar produksi FSH dihentikan. Dengan begitu setiap bulannya hanya satu folikel berisi satu sel telur yang berovulasi. Setelah ovulasi hormon estrogen akan menghilang dan digantikan oleh hormon progesteron. Folikel kosong atau disebut corpus luteum lah yang menghasilkan hormon progesteron. Corpus luteum akan mengecil lalu hilang.
Saat kadar hormon progesteron tinggi terjadi peningkatan metabolisme tubuh dan suhu meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tersebut mengakibatkan meningkatnya nafsu makan. Zat-zat makanan tersebut utamanya untuk membentuk dinding endometrium agar tebal sehingga siap menerima zigot atau calon bayi. Jika tidak ada zigot yang menempel dalam dinding endometrium, dinding menjadi sangat berat dan akhirnya luruh menjadi darah menstruasi. Setelah menstruasi, segera hiposisis di otak memproduksi kembali hormon FSH dan proses berulang terus menerus setiap bulannya hingga wanita mengalami menopause.
Diagram 2. Siklus menstruasi |
Hormon estrogen mempengaruhi fisik wanita yakni suhu tubuh dan jumlah lendir Mrs V dan mulut rahim (serviks). Estrogen mempertahankan suhu normal rendah. Saat tejadi ovulasi suhu tubuh akan meningkat akibat pengaruh hormon progesteron. Menjelang ovulasi hormon estrogen memacu daerah serviks untuk memproduksi banyak lendir yang bening, encer dan lentur. Lendir ini sebagai persiapan agar sperma yang datang dengan mudah berenang menuju sel telur yang baru saja dilepaskan dalam proses ovulasi. Hormon estrogen pada kadar tertantu akan memacu produksi LH (Luteinizing Hormone). Kadar hormon LH ini dapat diukur menggunakan alat semacam test pek kehamilan. Tes pek LH ini digunakan untuk mengetahui kapan terjadinya ovulasi secara akurat.
Sel Sperma
Sperma laki-laki berjumlah berjuta-juta,mengandung kromosom
tunggal (haplod). Kromosom tunggal
tersebut disandikan dengan huruf X dan huruf
Y. Jika dilihat bentuk kromosomnya, kromosom sex ke 23 laki-laki memang berbeda bentuk dan ukuran. Dari berjuga-juta sperma tersebut hanya satu saja yang berhasil menuju telur dan menjadi bayi. Oleh karena itu pada dasarnya kita semua adalah pemenang yang telah mengalahkan berjuta-juta saingan. So be proud atau bangga terhadap diri sendiri dengan tetap bersyukur dan tidak sombong...
Diagaram 3. Kromosom manusia laki-laki dengan kromosom sex ke 23 tidak sama X dan Y |
Produksi sperma dilakukan di kantung testes yang dilindungi selaput kulit skrotum. Suhu dalam kantung testes harus terjaga 32 C. Allah mendisain testes menggantung diluar tubuh agar mudah mengatur suhu tepat 32 C. Suhu yang lebih tinggi atau lebih rendah dapat merusak sperma. Aktivitas seperti mengenakan celana terlalu ketat, berendam air panas dapat membunuh sperma.
Sperma dengan kromosom X merupakan calon manusia wantita sedangkan sperma dengan kromosom Y merupakan calon manusia laki-laki. Sperma laki-laki Y, bagian kepala mempunyai volume lebih kecil hingga mudah menembus leher rahim. Sperma Y berenang lebih gesit shingga lebih cepat masuk ke rahim dan bertemu dengan sel telur. Umur sperma Y hanya 1 hari (12 -24 jam) dan peka terhadap asam sehingga mudah mati. Sperma wanita X sebaliknya, lebih gemuk, berbentuk lebih bulat, bergerak lambat dan daya tahan hidup lebih lama. Sperma X sanggup bertahan hidup hingga 2 hari.
Jika menginginkan anak laki-laki atau anak perempuan, bagaimanakah caranya?
Yang harus diperhatikan jika menginginkan anak laki-laki atau perempun adalah: diet makanan dan deteksi kapan terjadinya ovulasi.
1.Diet makanan.
Sel telur mempunyai 3 lapisan yakni korona radiata, zona pellucida dan inti sel. Lapisan telur korona radiata dan zona pellucida ini mengandung potensial listrik karena pengaruh diet makanan. Lapisan korona dan pellucida diibaratkan sebagai lubang kunci dimana sperma sebagai anak kunci yang akan membuka pintu menuju inti sel. Hanya sperma yang cocok yang bisa membuka lubang kunci dan berhasil masuk.
Jika menginginkan anak laki-laki harus banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung Na (Natrium) dan K (Kalium) paling tidak selama 2 bulan. Makanan yang kandungan Na dan K tinggi antara lain: buah-buahan, teh, kopi, kentang, jamur,daging merah, pisang, jeruk, melon, cemilan asin semacam chips dan crakers.
Jika menginginkan anak perempuan harus banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung Ca (Kalsium) dan Mg (Magnesium) paling tidak selama 2 bulan. Makanan yang kandungan Ca dan Mg tinggi antara lain: kacang-kacangan, susu, cokelat, selada, wortel, bawang, timun, kedelai, ikan laut. Sebaiknya tidak menggunakan garam terlalu banyak dalam masakan.
Catatan pengalaman:
Saat merencanakan kehamilan dulu, tidak terlalu memusingkan diet makanan. Makan apa saja yang sedang ada di lemari es atau lagi musim di pasar dan sesuai selera. Saya lebih suka ikan laut dibandingkan daging merah. Padahal kalau mau anak laki-laki harus banyak makan daging merah. Selama merencanakan kehamilan banyak makan ikan laut. Alhamdulillah bisa juga mendapatkan anak laki-laki. Tapi ada benarnya petunjuk buku. Sebaiknya mengikuti, yakni kalau mau anak laki-laki harus banyak mengkonsumsi diet tinggi Natrium dan Kalium seperti daging merah, cemilan asin.
Catatan pengalaman:
Saat merencanakan kehamilan dulu, tidak terlalu memusingkan diet makanan. Makan apa saja yang sedang ada di lemari es atau lagi musim di pasar dan sesuai selera. Saya lebih suka ikan laut dibandingkan daging merah. Padahal kalau mau anak laki-laki harus banyak makan daging merah. Selama merencanakan kehamilan banyak makan ikan laut. Alhamdulillah bisa juga mendapatkan anak laki-laki. Tapi ada benarnya petunjuk buku. Sebaiknya mengikuti, yakni kalau mau anak laki-laki harus banyak mengkonsumsi diet tinggi Natrium dan Kalium seperti daging merah, cemilan asin.
2. Deteksi kapan terjadinya ovulasi.
Mendeteksi terjadinya ovulasi bisa dengan: mengukur suhu basal tubuh, pemeriksaan air liur, mengukur kadar LH dengan alat semacam tes pek kehamilan, mengetahui posisi mulut rahim, dan mengetahui perubahan lendir serviks.
1. Mengukur Suhu Basal Tubuh
Untuk mengukur suhu basal tubuh digunakan termometer khusus yang mampu mengukur kenaikan per 0,1 derajat celsius. Pengukuran suhu basal tubuh tidak bisa menggunakan termometer untuk mengukur demam anak. Sebelum terjadinya ovulasi suhu tubuh dipertahannkan normal rendah. Sesaat setelah ovulasi terjadi kenaikan suhu antara 0,4 - 0,6 derajat. Suhu tubuh akan tetap hangat hingga menjelang menstruasi. Setelah menstruasi datang baru suhu kembali normal rendah.
Cara mengukur suhu basal tubuh. Malam hari termometer dikibaskan hingga air raksa di bagian bawah. Pagi hari setelah bangun tidur badan masih belum melakukan aktivitas, segera termometer digunakan untuk mengukur suhu tubuh.
Catatan pengalaman:
Saat merencanakan kehamilan dulu tidak melakukan pencatatan atau pengukuran suhu basal tubuh. Alasannya tidak mempunyai termometer suhu basal. Di rumah hanya ada termometer untuk mengukur demam anak. Termometer demam tersebut tidak dapat menunjukkan perubahan 0,1 derajat suhu tubuh...
Mendeteksi terjadinya ovulasi bisa dengan: mengukur suhu basal tubuh, pemeriksaan air liur, mengukur kadar LH dengan alat semacam tes pek kehamilan, mengetahui posisi mulut rahim, dan mengetahui perubahan lendir serviks.
1. Mengukur Suhu Basal Tubuh
Untuk mengukur suhu basal tubuh digunakan termometer khusus yang mampu mengukur kenaikan per 0,1 derajat celsius. Pengukuran suhu basal tubuh tidak bisa menggunakan termometer untuk mengukur demam anak. Sebelum terjadinya ovulasi suhu tubuh dipertahannkan normal rendah. Sesaat setelah ovulasi terjadi kenaikan suhu antara 0,4 - 0,6 derajat. Suhu tubuh akan tetap hangat hingga menjelang menstruasi. Setelah menstruasi datang baru suhu kembali normal rendah.
Cara mengukur suhu basal tubuh. Malam hari termometer dikibaskan hingga air raksa di bagian bawah. Pagi hari setelah bangun tidur badan masih belum melakukan aktivitas, segera termometer digunakan untuk mengukur suhu tubuh.
Catatan pengalaman:
Saat merencanakan kehamilan dulu tidak melakukan pencatatan atau pengukuran suhu basal tubuh. Alasannya tidak mempunyai termometer suhu basal. Di rumah hanya ada termometer untuk mengukur demam anak. Termometer demam tersebut tidak dapat menunjukkan perubahan 0,1 derajat suhu tubuh...
2. Pemeriksaan Air Liur.
Air liur mengalami perubahan bentuk saat masa sebelum ovulasi dan masa ovulasi. Air liur sebelum ovulasi cenderung tidak berbentuk atau ruang kosong. Menjelang ovulasi dan masa ovulasi air liur akan berbentuk seperti daun pakis. Alat untuk memeriksa air liur semacam mikroskop kecil sebesar bolpoint.
Catatan pengalaman:
Tidak melakukan pemeriksaan air liur. Alasan sederhana saja, tidak mau mengeluarkan modal dan ditambah lagi tidak tahu tempat untuk membeli mikroskop kecil tersebut dimana.
3. Pengukuran Kadar Hormon LH
Hormon LH mengalami konsentrasi tertinggi sesaat sebelum terjadinya ovulasi (Diagram 2). Alat untuk mengukur kadar LH di pasaran bernama Ovutest atau Fertility Kit. Sistem pembacaan, celupkan tes pek ke dalam urin. Di alat akan muncul garis kontrol dan garis satu lagi yang menunjukkan konsentrasi LH. Sebaiknya melakukan pengukuran tiap hari hingga dapat diamati konsentrasi LH tertinggi dan kemudian menjadi rendah kembali. Konsentrasi LH tertinggi ditunjukkan dengan garis tebal di tes pek kemudian konsentrasi LH menurun ditunjukkan dengan garis yang tidak terlalu tebal.
Garis di tes pek dari tebal kemudian menjadi kurang tebal menunjukkan sedang terjadi ovulasi.
Catatan pengalaman:
Tidak dilakukan pengamatan konsentrasi hormon LH atau tidak membeli alat deteksi ovulasi semacam Ovutest atau Fertility Kit
4. Mengetahui Posisi Mulut Rahim/Servik.
Servik adalah saluran yang menghubungkan rongga rahim dengan vagina. Atau servik adalah bagian bawah rahim yang menonjol ke arah vagina.
Saat sebelum ovulasi servik akan menutup. Servik berada rendah di vagina sehingga mudah dicapai oleh jari tangan. Saat teraba, serviks terasa padat seperti ujung hidung. Sehari setelah ovulasi, servik menutup lagi untuk mencegah sperma masuk.
Saat ovulasi, servik dalam keadaan terbuka, terletak jauh tinggi di dalam vagina sehingga sulit dijangkau oleh jari. Jika terjangkau jari harus teliti merasakan lunaknya karena mirip dengan dinding vagina.
Cara memeriksa servik
-Dalam posisi jongkok.
-Masukkan jari tengah ke dalam vagina. Temukan servik di ujung jari sebagai bagian lebih padat dibandingkan dinding vagina, berbentuk bulat atau lonjong dengan cekungan di ujungnya yang merupakan mulut servik.
-Lakukan pengamatan posisi mulut servik tiap hari
Catatan pengalaman: Tidak melakukan pengamatan bentuk mulut rahim apakah dalam kondisi terbuka atau tidak.
5. Perubahan Lendir Servik
Serviks mengeluarkan lendir dan itu adalah sebuah siklus. Dulu menganggap cairan yang keluar dari servik adalah keputihan. Barangkali termakan iklan agar membeli pembasuh vagina untuk mengatasi keputihan. Setelah mengamati baik-baik perubahan lendir servik baru sadar ternyata berbagai bentuk cairan yang keluar dari vagina adalah sesuatu yang normal dan merupakan siklus, seiring dengan siklus menstruasi.
Hanya pengamatan siklus lendir servik yang di catat baik-baik. Ternyata dengan hanya satu cara ini sudah bisa mengetahui kapan terjadinya ovulasi. Pengamatan dilakukan tiap hari setiap pagi selama satu siklus haid.
Lendir servik dapat dikatagorikan dalam
1. Jumlah. Lendir servik dalam jumlah banyak dapat menembus hingga celana dalam. Tiba-tiba lendir keluar sangat banyak hingga celana dalam basah. Kondisi ini menandakan sedang dalam masa ovulasi.
2. Bening. Lendir servik mengalami perubahan bentuk: seperti pekat seperti kepala susu, cair seperti susu, cair agak kenyal seperti nata de coco, bening seperti putih telur. Saat lendir servik bening seperti putih telur menandakan saat kondisi ovulasi.
3. Lendir servik mempunyai tingkat kelenturan yang berbeda-beda. Saat ditarik lendir dapat memanjang hingga 8 cm atau malah baru ditarik sedikit sudah putus. Saat lendir servik sangat panjang hingga tidak putus walau sudah 8 cm menandakan sedang dalam masa ovulasi.
4. Gabungan kondisi: lendir servik basah hingga menembus celama, bening seperti putih telur dan dapat ditarik hingga 8 cm adalah tanda sedang dalam masa ovulasi.
Saat ovulasi telur bertahan dalam rahim selama 24 jam. Setelah itu jika tidak ada sperma yang membuahi, telur akan keluar dari tubuh.
#
Mengetahui kapan terjadinya ovulasi ini penting untuk merencanakan jenis kelamin anak yang diinginkan.
Anak Laki-laki
Mengetahui kapan terjadinya ovulasi ini penting untuk merencanakan jenis kelamin anak yang diinginkan.
Jika hubungan seksual dilakukan tepat saat si ibu sedang ovulasi maka anak yang dilahirkan insyaallah berjenis kelamin laki-laki. Alasannya, saat tersebut terdapat telur masak yang sedang berjalan menuju tuba falopi. Tuba falopi adalah saluran tempat terjadinya pembuahan, bertemunya sperma dengan telur. Sperma berkromosom Y yang akan cepat sampai ke telur karena dia dianugerahi kecepatan bergerak.
Di buku juga menambahkan, posisi sex sebaiknya doggy style atau suami dari belakang dan posisi seperti orang melahirkan. Kedua posisi tersebut menyebabkan sperma menggenangi mulut rahim atau servik sehingga sperma Y cepat melesat menuju tuba falopi. Istri sebaiknya orgasme. Dengan orgasme terjadi kontraksi rahim sehingga membantu mendorong sperma lari menuju tuba falopi. Lakukan hubungan sex hanya saat ovulasi, jangan jauh hari sebelumnya.
Anak Perempuan
Bagaimana jika hubungan seksual dilakukan sebelum ovulasi atau sebelum telur
masak? Maka anak yang terlahir adalah perempuan. Alasannya, saat keluarnya sperma, maka kromosomY cepat sampai ke tuba falopi. Ehhhh ternyata si telur belum muncul. Akhirnya kromosom Y ini mati terlebih dahulu. Sperma berkromosom X yang dianugerahi umur
panjang masih tetap hidup (sekitar 2 hari) setelah hubungan seksual. Saat si cantik telur keluar dari ovarium akan
disambut sperma X, maka lahirlah anak perempuan.
Posisi sex sebaiknya saling berhadapan dengan tusukan dangkal. Dengan demikian sperma yang dituangkan jauh dari mulut servik. Istri juga tidak perlu mendapatkan orgasme. Lakukan sex setelah bersih dari haid, boleh berulang. Hanya saja 2 hari sebelum ovulasi tidak boleh melakukan hubungan sex lagi. Takutnya saat ovulasi terdapat stok sperma Y baru yang lari laju melesat hingga lebih dulu sampai ke telur. Sperma Y tentu saja (insya allah ) akan menghasilkan anak laki-laki.
#
Jika hubungan seksual dilakukan setelah
telur keluar dari tubafalopi kemudian jatuh keluar tubuh, maka tidak terjadi kehamilan. Saat inilah waktu yg
cocok untuk bercinta jika belum menginginkan momongan dan tidak memakai alat
kontrasepsi. Orang bilang KB kalender.
KB kalender ini berlangsung setelah lewat waktu ovulasi hingga
mentruasi datang.
Ulasan singkat isi buku Merencanakan Jenis Kelamin Anak karangan dr Adi Sucahyono. Untuk isi lebih lengkap silahkan membeli sendiri di toko buku. Saat itu membeli buku di Gramedia.
***
No comments: