» » Dies Natalis IPB 55

ini8 September 2018

Pada tulisan ini tidak akan meliput jalannya dies natalis yang diselenggarakan IPB 1 September 2018 di Graha Widya Wisuda kampus Dramaga.  Tapi lebih mengutarakan apa motivasi, mimpi serta harapan di masa akan datang setelah mengikuti jalannya pembukaan ulang tahun IPB ke 55 ini.  Liputan pembukaan dies dapat dilihat di Green TV chanel youtube link berikut ini.

#
Prestasi IPB yang diutarakan dalam dies natalis tersebut adalah berhasil meraih peringkat 3 besar universitas terbaik di Indonesia.  IPB dari awal berdiri memiliki misi mencari sumber daya manusia terbaik.  Sumber daya ini berasal dari anak SMA terbaik dari seluruh Indonesia.  Anak-anak ini lalu diglembleng sehingga setelah lulus seperti Gatot Kaca, bertulang besi berotot kawat.  Jangan dibayangkan tempaan yang diperoleh selama studi menyenangkan.  Tetapi seperti pepatah selalu ada kemudahan setelah kesusahan.  Dengan strategi ini IPB berhasil selalu menempatkan dirinya menjadi universitas terbaik di Indonesia.

Strategi ini terus berlanjut hingga Dies Natalis ke 55 ini.  Rektor IPB menandatangani nota kesepahaman dengan walikota Bogor untuk memberikan beasiswa anak-anak SMA berprestasi dari keluarga tidak mampu.  Anak-anak inilah yang sesuai moto IPB, mencari dan memberi yang terbaik.  Bentuk pemberian IPB adalah tugas maha banyak, nilai A yang diperoleh sangat sulit, setiap mata kuliah ada praktikum di lab dengan masing-masing mata kuliah ada laporannya.  Yakin, tugas yang diperoleh untuk kebaikan mahasiswa tersebut.  

Sasaran lain mencari sumber daya manusia adalah IPB memberi beasiswa bagi ketua OSIS dari SMA seluruh Indonesia.


Untuk adik-adik SMA berprestasi dari keluarga tidak mampu.  Jangan menyerah.  Ada sebuah perguruan tinggi yang memberi tempat spesial bagi kalian.  Tetap gantungkan harapan setinggi langit.  Dengan pendidikan insya allah ada perpindahan ekonomi.  Insya allah kalian yang membawa Indonesia di masa akan datang dapat hidup layak tidak seperti orang tua.

###

Harapan yang tertanam di hati, semoga Dies Natalis ini terakhir yang diikuti.  Semoga di ulang tahun berikutnya sudah dinyatakan lulus.  Setelah itu akan kembali ke habitat sesungguhnya.  Semoga mampu untuk menyelam di laut dalam.  Tidak akan mati tenggelam karenanya tapi justru dapat mengeksplorasi ikan, mutiara, mikroorganisme, bahan tambang dll yang ada di laut dalam.


Pembukaan oleh Rektor IPB Dr Arief Satria
Rektor IPB mengungkapkan visi kedepan IPB menghadapi revolusi industri 4.0 dengan sangat bagus.  Pidato didampingi teks, tetapi karena menguasai materi, jadi bapak rektor menyampaikan dengan menjiwai sehingga pendengar bersemangat dan tidak ngantuk.

Revolusi industri 4.0 merupakan perubahan kehidupan di dunia ini yang super cepat.  Perubahan ini dimotori oleh teknologi informasi sehingga informasi tersebar real time diseluruh belahan dunia.  Acara sepak bola di Inggris detik ini bisa diakses di Indonesia dalam waktu bersamaan.  Teknologi ini membuat tidak ada sekat ruang dan waktu lagi.  Semua ranah kehidupan akan tersangkut pada perubahan ini.  Siapa yang tidak siap dengan situasi tentu akan tersingkir.  Pendidikan tinggi juga harus menyiapkan diri.  Mahasiswa harus sigap menjadi leader di jaman milenial.  Lapangan pekerjaan yang hilang karena adanya teknologi informasi akan diganti dengan bentuk pekerjaan lain yang tidak terfikirkan sebelumnya.  Dibutuhkan sumber daya manusia yang mampu berfikir 'out the box' keluar jalur tetapi justru menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat.  Contoh mudah saat ini adalah anak muda pendiri aplikasi Grab, Gojek, Tokopedia, Bukalapak dll.  Anak-anak muda yang bisa meningkatkan industri kecil karena warung dan restoran banyak menerima pesanan makanan online, contohnya.

Mimpi yang terajut setelah mengikuti Dies ke 55.  Apakah mampu untuk menyusun visi dan misi sebuah lembaga 10 tahun, 20 tahun, dan 50 tahun, 100 tahun ke depan?  Barangkali tidak dalam tataran menyampaikan ke publik tetapi apakah mampu sebagai tim perancang di belakangnya? 



Kedaulatan Pangan Menuju revolusi industri 4.0

Visi Pendidikan IPB menghadapi era industri 4.0

Walikota Bogor Bima Arya

Paduan Suara Agriaswara
Hal menarik dari IPB yang bisa ditiru nanti setelah lulus.  IPB meluncurkan aplikasi mobil dosen, mahasiswa dan tenaga pendukung pendidikan.  Dengan aplikasi ini mahasiswa jika ke perpus tinggal scan barcode dari hp.  Nilai dan tugas bisa langsung dilihat dari hp dll.  Prestasi lain, paduan suara mahasiswa IPB banyak memperoleh penghargaan ditingkat internasional.

##

Apa yang kamu lakukan adalah dari apa yang kamu fikirkan
Semoga fikiran ini akan dikerjakan dimasa akan datang


«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Leave a Reply