» » Menangkap Tikus

2 April 2015

Dapur di rumah berbentuk kitchen set.  Tepat di bawah kompor terdapat almari.  Kemarin baru dibersihkan, tapi sore hari diperiksa kok kotor lagi.  Ada bekas-bekas remah kayu.    Ahsan paling suka menggaruk-garuk cat dinding yang mulai mengelupas sehingga menjadi bubuk putih.  Jangan-jangan kayu dari bahan partikel digaruk-garuk nya hingga berjatuhan?  Tapi kan, Ahsan sepanjang siang main di ruang tengah.  Jadi pasti bukan dia nich penyebab kotor.

Lalu siapa donk yang menyebabkan almari kayu tercabik-cabik?  Serpihan kayu tersebut jatuh di atas serbuk kopi.  Sengaja meletakkan kopi bubuk di dalam almari agar bau apek dll terserap oleh kopi.


Kayu alamri tercabik oleh tikus

Setelah direnungkan....  Ah....iya...saatnya menerapkan ilmu yang didapat dari bangku kuliah.  Tidak salah lagi, tanda serpihan kayu itu adalah ulah tikus.  Dulu pernah mempelajari tikus, dalam mata kuliah Vertebrata Hama.  Hama dari golongan hewan bertulang belakang meliputi: keluarga tikus (tikus rumah, tikus pohon, tikus sawah, tikus kota yang ukurannya sebesar kucing), gajah dan babi hutan.


Sekilas tentang Tikus
Tikus adalah binatang mamalia atau menyusui.  Tingkat reproduksi tikus tinggi, sekali beranak 6-9 ekor dan hamil 4-5 kali setahun.   Tikus mempunyai gigi depan yang selalu tumbuh.  Gigi ini harus diasah agar tidak terus tumbuh.  Cara mengasah gigi depan dengan mengeratkan pada kayu, kertas dan bahan lain. Tikus aktif malam hari untuk mencari makanan.  Saat menjelajah wilayah, tikus rumah mempunyai jalur khusus.  Jalur inilah  yang akan selalu dilewatinya.  


Tikus adalah hewan yang pintar. Tikus dapat berfikir dan menganalisa masalah. Dia dapat belajar dari pengalaman sebelumnya.  Jika pengalaman itu merugikan, tidak akan diulanginya lagi.  Tikus juga hewan yang hati-hati.



Pengalaman merugikan ini berkaitan dengan hal yang dilakukan manusia untuk memberantasnya.

Mengendalikan Tikus Rumah

Tikus rumah umumnya dikendalikan dengan menggunakan racun kontak, racun sistemik, perangkap mekanik.  

-Racun kontak yakni racun yang begitu dimakan oleh tikus langsung membuat tikus mati.  
-Racun sistemik yakni racun setelah dimakan oleh tikus, tidak segera mati.  Tikus mati setelah beberapa hari.  Tikus yang mati letaknya bisa jauh dari lokasi tempat racun di letakkan.
-Perangkap mekanik, misalnya jebakan tikus dan lem tikus.


Tikus yang mati karena memakan racun kontak, akan dilihat oleh teman-temannya.  Tikus akan belajar kalau temannya mati karena memakan racun.  Racun akan efektif mengendalikan tikus untuk pertama kali.  Selanjutnya racun kontak tidak efektif lagi.  Melihat temannya mati, maka tikus lainnya menjadi tidak mau makan umpan yang mengandung racun kontak. 


Racun sistemik, berbentuk batangan yang bisa dipotong kecil-kecil dan berwarna biru.  Racun sistemik cukup diletakkan di jalur yang sering dilewati tikus.  Saat tikus memakan racun, tidak langsung mati.  Tikus akan berangsur sakit baru mati.  Awalnya teman-teman tikus tidak mengetahui kalau kematian akibat memakan racun.  Lama-kelamaan setelah jatuh banyak korban, tikus akan sadar.  Kematian disebabkan oleh potongan makanan berwarna biru.  Selanjutnya tikus tidak mau memakan racun sistemik lagi.


Perangkap tikus, biasanya berbentuk kotak dari anyaman kawat yang dipasang umpan yang disukai.  Setelah tikus masuk, maka pintu perangkap akan otomatis tertutup.    Perangkap tikus yang lain adalah lem tikus.  Lem ini tidak mengandung racun.  Tikus yang terjebak lem tidak dapat lari.


Dari alternatif pengendalian tikus yang ada, cara termudah dan aman adalah menggunakan perangkap lem tikus.  Lem ini kebetulan dijual di supermarket Almar* dekat rumah.

Ada 2 jenis lem tikus yang dijual.
1.  Lem sudah dioleskan dalam papan siap pakai.

2. Lem dikemas seperti odol yang dioleskan sendiri.

Dari dua lem tersebut diputuskan membeli lem no 2.  Alasannya, tikus adalah hewan yang hati-hati.  Tikus mempunyai rute khusus.  Jika ada benda asing tiba-tiba muncul di tempat biasa untuk berjalan, tikus akan menghindar.  Tikus akan mempelajari apakah benda asing tersebut aman bagi dia atau tidak.  Jika membeli lem dalam papan siap pakai, tikus akan curiga ada benda baru.  Akibatnya tikus tidak cepat tertangkap.


Lem setelah dibeli, diputuskan untuk dioleskan langsung di kayu almari.  Lem tidak dioleskan dipapan terlebih dahulu.  Jika dioleskan dipapan memang proses membersihkan lem menjadi mudah.  Tinggal angkat papan, almari bersih kembali.  Hanya saja, ada kemungkinan tikus tidak tertangkap.  Tikus akan menghindar karena ada barang baru di jalan yang biasa dia lalui.  Untuk mensiasati bisa juga dilakukan.  Meletakkan papan terlebih dahulu di jalur tersebut.  Setelah tikus terbiasa dan tidak curiga baru lem ditempelkkan.  Hanya saja, diperlukan waktu untuk beradaptasi.  Sementara untuk masalah kesehatan, tidak ditolerir adanya tikus di dapur.


Lem yang dioleskan langsung di almari dapurs sukses menangkap tikus.  Untuk menarik perhatian tikus, diumpankan teri.  Ternyata tikus yang tertangkap tipe kecil, dengan telinga membulat, mirip kartun Mickey Mouse.


Lem tikus langsung dioles ke almari



Tikus berhasil ditangkap


Permasalahan muncul.  Bagaimana cara membuang tikus tanpa harus memegang atau membunuhnya?  Jawabannya adalah kucing.  Tidak memelihara kucing tapi selalu ada kucing yang selalu mangkal di dekat jendela.  Pasalnya tulang-tulang sisa tidak dimasukkan ke sampah organik tapi langsung dibuang keluar rumah.  Si kucing itu yang memakan.  Karena cukup rutin ada makanan makanya dia setia menunggu di luar rumah.  Membuang tikus cukup mengambil kucing, didekatkan ke tikus dan hap.....kucing dengan cekatan menggigit erat tikus dan dibawa lari keluar rumah.


Setelah beberapa hari ditunggu, ternyata tidak ada lagi bekas-bekas kayu yang digigit tikus.  Oh berarti tikus yang kemarin masuk sendirian.  Untung segera tertangkap dan tidak sempat berkembang biak.  Ahhh...lega...masalah selesai. 


***

«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

4 comments:

  1. aku pernah pake yg sistemik. Penjual di daerahku menyebutnya kue tikus. Beli beberapa puluh keping, belum sempat dibagi sudah keburu dicuri-sambil-pesta rame-rame. Efeknya, berbulan-bulan kemudian nggak terdengar suara tikus di rumahku .. hihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tikusnya keburu laper, udah dicuri duluan heheheh..

      Delete
  2. coba pengusir tikus elektrik untuk mengusir tikus dari rumah - Alat Pengusir Tikus

    ReplyDelete
  3. Wah detail sekali, ternyata harus banyak akal ya buat membasminya, harus lbh lihai nih dr tikus, hehe

    ReplyDelete