» » » Topkapi Palace, bagian 4

Pintu masuk menuju musium Topkapi


17 Februari 2014

Objek wisata yang kami kunjungi di kota Istanbul Turki, Topkapi Palace.  Istana Topkapi adalah tempat tinggal keluarga raja, semenjak Sultan Mehmet II berhasil menahlukkan kota Konstantinopel.  Topkapi terletak di pinggir pantai selat Bosphorus. Istana di kelilingi tembok besar. Di dalam tembok terdapat bangunan-bangunan tempat raja, kelurga dan para pembantunya.  Di dalam areal kerajaan terdapat gedung-gedung tidak terlalu besar.  Diantara gedung tersebut terdapat pepohonan dan taman.


Semenjak runtuhnya kekhalifahan islam dan berganti ke republik, istana diubah fungsi menjadi musium.  Musium Topkapi terbuka untuk umum.  Tiket berlaku untuk orang dewasa.  Anak-anak sampai usia 12 tahun gratis.  Kalau melihat badannya, orang tidak percaya Shafa belum 12 tahun.  Jadi saat di loket karcis jangan lupa membawa pasport.  Lumayan Shafa dan Ahsan mendapatkan tiket gratis.



Di musium Topkapi disimpan benda-benda bersejarah.  Benda peninggalan berupa batu permatan dan benda-benda terbuat dari emas ditempatkan di satu gedung.  Baju peninggalan anak nabi Muhammad, Fatimah dan keluarga raja disimpan di gedung lain.  Kami berkeliling istana melihat benda-benda yang bisa dilihat pengnjung.  Hanya sayang saat memasuki gedung tempat menyimpan benda sejarah tersebut, tidak diperbolehkan mengambil foto.  Foto-foto yang dapat diambil hanya di luar gedung dan taman.



Kiri, gedung tempat menyimpan permata dan benda-benda dari emas



salah satu sudut musium Topkapi


1. Gedung permata dan benda berharga lain.

Gedung ini menyimpan perhiasan cincin, kalung, gelang emas yang dipercantik dengan batu-batu permata warna-warni.  Ada juga wadah minuman dan cangkir yang sisi luarnya bertahtakan permata.  Kursi raja yang dibungkus emas dan diperindah dengan batu permata warna-warni.  Bross permata hadiah dari negara lain.


2.  Gedung tempat baju bersejarah.

Di gedung ini disimpan baju-baju raja mulai dari Mehmed II hingga raja selanjutnya.  Baju berupa mantel besar. Baju ditopang kayu penyangga dan diletakkan dalam kotak kaca. Juga terdapat baju mantel milik Fatimah, putri rasullullah Muhammad SWA.  Baju warna putih yang kusam termakan usia.


3. Gedung tempat menyimpang barang peninggalan nabi-nabi

Di gedung ini yang paling berkesan buat saya.  Yang paling mengharukan sampai menitikkan air mata.  Saat melihat bekas talapak kaki rasullullah.  Saya bisa melihat jejak nabi junjungan yang namanya selalu saya sebut setiap sholat.  Kaki beliau tergambar jelas di tanah basah yang kemudian mengering.  Kaki dengan ukuran tidak besar dan tidak juga kecil.  Bekas telapak kaki lalu dipotong kemudian disimpan di kotak kaca.

Di gedung ini dibacakan ayat suci al Qur'an oleh seorang laki-laki.  Tentu saja pengunjung hanya boleh melihat barang yang dipamerkan tanpa boleh mengambil gambar.

Di salah satu sudut disimpan tongkat nabi Musa.  Tongkat yang bisa berubah menjadi ular besar, memakan ular kecil penyihir Mesir.  Seakan tidak percaya.  Bisa melihat tongkat nabi Musa.  Ribuan tahun berlalu tapi tongkat beliau masih terjaga baik.  Tongkat berwarna coklat kehitaman.  Terbuat dari cabang pohon, lurus dengan dua cabang di ujung atasnya.

Kopyah (baldu Jawa) nabi Ibrahim.  Saat melihat kopyah nabi Ibrahim juga seakan tidak percaya.  Ribuan tahun tapi kopyah tetap dalam kondisi baik dan utuh.  Kopyah kepunyaan bapak para nabi-nabi.  Walaupun hanya melihat kopyah tapi seperti melihat nabi ibrahim.  Tentu saja, karena angan melayang seperti saat membaca buku cerita nabi jaman SD dulu.



Pintu masuk tempat menyimpan tongkat nabi musa dll

Di gedung ini juga tersimpan pedang nabi Muhammad SAW, pedang Ali r.a dan pedang para sahabat yang lain.  


Di tempat ini juga disimpan satu helai rambut nabi Muhammad SAW.  Tapi entahlah melihat samar-samar sehelai rambut beliau tidak tergetar hati saya.  Saya lebih terkesan dengan barang peninggalan beliau bukan jasad fisik seperti rambut.  DNA (deoxi ribo nucleid acid) nabi Muhammad SAW tentu saja masih tersimpan di sehelai rambut tersebut.  Kalau ada maksud jahat, mengambil sedikit potongan rambut kemudian DNA diperbanyak dengan metode PCR (polymerase chain reaction).  Kemudian di kembangkan metode-metode teknik molekular yang lain.  Tentu saja dengan maksud tidak baik.  Bisa saja.  Makanya saya tidak terlalu tergetar saat melihat potongan fisik beliau. Teknologi seperti ini sudah lazim dan bukan lagi cerita film fiksi.


Pengunjung saat kami ke Topkapi palace sangant banyak.  Butuh waktu mengantri lama untuk bisa masuk ke dalam gedung tempat menyimpan barang-barang bersejarah tersebut.  Hanya 3 buah gedung tersebut yang kami masuki. Yang lainnya hanya berkeliling Topkapi tanpa masuk ke dalam ruangan.  Selebihnya lelah, duduk istirahat di taman bungan mawar sambil melihat selat Bosphorus.


Selat Bosphorus dilihat dari Topkapi palace


Pekarangan Topkapi palace


Salah satu pavilion di Topkapi Palace


Salah satu gerbang Topkapi Palace


Salah satu sudut Topkapi Palace


Salah satu sudut Topkapi Palace


Salah satu ornamen di tembok Topkapi Palace





Mawar di Topkapi Palace


Adik dan kakak...


Langit-langit sebuah pavilion di Topkapi Palace



Salah satu sudut Topkapi Palaca


***

«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Leave a Reply