11 Juli 2014
Menuliskan pengalaman sewaktu tinggal di Goettingen Jerman. Sekarang tidak lagi tinggal di Jerman, tapi beberapa pengalaman menarik untuk ditulis. Barangkali bermanfaat. Hanya pengalaman kehidupan sehari-hari tapi tidak biasa di Indo.
Saat masih di Goettingen tidak sempat untuk menuliskan pengalaman sehari-hari karena waktu terfokus untuk mengurus rumah dan menulis blog masak. Dua hal tersebut sudah menyita waktu. Mumpung ingatan masih fresh, ada foto-foto dan ada waktu ingin bercerita tentang cara mencuci baju, mengeringkannya dan cara memanagement pekerjaan rumah lain.
Asisten rumah tangga (ART) di masyarakat Jerman bukan hal yang biasa. Boleh dibilang jarang masyarakat sana punya ART. Semua pekerjaan rumah di kerjakan sendiri. Barangkali juga karena biaya tenaga kerja mahal. Hitungan biaya suatu pekerjaan adalah 8 euro perjam atau Rp 95 ribu/jam. Kalau tidak begitu kaya, barangkali berfikir seribu kali untuk mengeluarkan uang 8 euro x 4 jam x 25 hari kerja.
Ada banyak kemudahan sehingga mengurus rumah tidak terasa begitu menguras tenaga. Kemudahan-kemudahan itu antara lain
A. Kualitan dinding wohnung atau apartemen sangat bagus. Bahkan kedap suara. Jika jendela atau pintu tidak dibuka suara tidak dapat tembus keluar. Penghuni wohnung aman walaupun ada angin kencang atau badai salju.
Apa hubungannya kualitan dinding dengan kemudahan mengurus rumah?
Kualitas dinding bagus otomatis tidak banyak debu dari luar masuk ke dalam rumah. Tidak banyak debu, jadi tidak harus menyapu lantai tiap hari. Biasanya rumah diberi karpet agar kaki tidak terasa dingin. Membersihkan karpet dengan cara disedot dengan penyedot debu (staubsauger) cukup 2 x seminggu.
B. Suhu udara dingin. Dalam 12 bulan, 8 bulan diantaranya suhu hanya berkisar -10 sampai 10 C. Suhu dingin jadi tidak banyak berkeringat. Mandi cukup 2 hari sekali. Begitu juga dengan ganti baju, cukup 2 hari sekali. Hemat cucian. Hemat cucian otomatis hemat tenaga. Heheheh hal aneh di Indo mandi 2 hari sekali.
C. Bahan makanan yang dijual di supermarket dalam kondisi bersih dan siap masak. Misalkan ikan. Ikan dijual dalam bentuk segar dan beku. Di Goettingen ikan segar hanya dijumpai di supermarket Tegut dan toko seefood North See. Ikan-ikanan lainnya dijual beku, banyak dijumpai di feezer setiap supermarket. Ikan sudah dibersihkan bagian perut dan siap diolah selanjutnya. Begitu juga daging, dijual dalam bentuk segar atau beku. Daging ini pun dalam kondisi bersih siap diolah selanjutnya
Harga ikan mahal. Beruntung sekali orang yang tidak suka ikan. Karena sebaliknya harga daging dan ayam sangat terjangkau dan stabil. Harga ayam sekitar 1,99 - 2,5 euro (Rp 20 ribu - RP 28 ribu) sedangkan harga daging kualitas sedang 6 - 8 euro ( Rp 62 ribu hingga RP 82 ribu).
Sayur-sayuran misalnya daun bawang pun sudah dalam kondisi bersih tanpa tanah-tanah yang melekat. Kondisi seperti ini otomatis menghemat tenaga. Beli bahan langsung masak.
D. Mencuci baju dan mengeringkannya menggunakan mesin. Lama mencuci baju di mesin cuci dengan program standar 1 jam 4 menit. Setelah selesai dicuci baju dapat dikeringkan, lama proses di mesin sekitar 25 menit. Baju kering ini dapat langsung diseterika. Pekerjaan mencuci baju menjadi mudah. Mesin pengering bermanfaat saat musim dingin, saat matahari tidak menampakkan diri di siang hari. Bisa saja baju setelah dicuci dikering anginkan di rumah. Hanya saja biasanya rumah (wohnung) tidak dilengkapi ruangan khusus pakaian. Pakaian jadi hanya dijemur di ruang keluarga. Karenanya ada kesan tidak rapi ada jemuran baju di sana. Mesin pengering menjadi solusinya.
Awalnya punya mesin cuci di rumah. Mungkin karena diberi beban terlalu berat, mesin rusak. Terpaksa harus mencuci baju di tempat umum. Di appartemen mahasiswa HRS terdapat ruangan khusus untuk mencuci baju. Di ruangan tersebut terdapat 2 buah mesin cuci dan 1 buah mesin pengering. Ketiga mesin tersebut bermerk Miele. Woooooo merk yang keren. Miele bagus. Harga Miele di Jerman saja mahal, apalagi di Indo ya. Mimpi, pengen punya mesin cuci merk Miele. Baju hasil cucian benar-benar bersih.
Mesin cuci di rumah rusak membawa pengetahuan tersendiri. Lebih capek memang harus turun naik ke ruang mesin cuci. Tapi saya jadi tahu ternyata ada mesin untuk mengeringkan baju. Baju bisa distel menjadi kering siap diseterika. Baju tidak perlu dijemur lagi. Ruangan mesin cuci ini terletak di keller atau ruang bawah tanah. Ruang favorit tempat terkantuk-kantuk menunggu cucian kering. Untuk menjalankan mesin, memasukkan koin uang baru menekan tombol start.
E. Kalau malas masak bisa membeli makanan beku siap makan. Makanan beku ini dioven atau di mikrowave kemudian siap santap. Makanan beku harganya lebih murah dibandingkan makanan fresh beli di warung. Makanan beku ini misalnya pizza, ikan siap makan, kentang dll. Hanya saja terkadang makanan beku ini tidak telalu cocok di lidah Indonesia jika dimakan tiap hari.
|
Mesin cuci (kanan dan kiri) serta pengering (tengah) |
|
koin uang untuk membayar biaya mencuci |
|
warung tempat menjual daging dan produk olahan daging babi (just memotret tidak pernah/akan beli) |
|
supermarket Tegut |
|
warung roti |
***
No comments: