» » 20 anak perempuan vs 8 laki laki di kelas unggulan 4A

17 Oktober 2019

Untuk masuk ke kelas 4A SD Insan Kamil dilakukan psikotest
Anak-anak yang nilainya memenuhi standar yang dipilih
Ahsan wow termasuk yang dipilih
Tidak menyangka
Sewaktu psikotes emaknya masa bodoh
Mau nilai bagus atau jelek cuek aja
Awalnya si emak browsing soal-soal psikotes untuk SD
Habis itu "ah ngapain sih capek harus memberikan dia latihan soal?"
"Biar kemampuan dia di test secara alami".

Peran emak Ahsan ada sih sehingga dia bisa masuk ke kelas 4A
Dia jadi guru les
Tiap sore walaupun sebentar harus belajar
Dari kelas 1 SD hingga 4 SD ini
Kadang emaknya mengeluh, "Kapan ya ni anak bisa dilepas untuk belajar sendiri?"
Kalimat pusaka kalo si emak lagi males jadi guru les, "Dulu aku tidak pernah diajari sama ibuku".
"Kamu gitu juga lah."
Padahal waktu emak Ahsan SD ngiri luar binasa sama temennya yang ibunya guru SD.  Teman ini diajari ibunya, dibelikan majalah Bobo.  Emaknya Ahsan apa?  Boro-boro dibelikan buku bacaan sama orang tuanya. Hadiah terindah itu dibelikan baju baru 1 buah sekali setahun saat lebaran. Udah itu aja.

Eh sebenarnya ada hal lain yang temen emak Ahsan itu ngiri juga.  Emaknya Ahsan punya pohon buah-buahan segala macam di halaman rumahnya dari kedondong, mangga gadung, jambu air, kelapa muda, rambutan, pisang, singkong, belimbing, pakel (semacam mangga tapi baunya menyengat), nangka, jambu batu, sawo dll.


Suatu saat mencoba bodoh amat, emak Ahsan tidak mau jadi guru les. Mau belajar mau tidak terserah.
Yea...nilai si Ahsan jelek
Terakhir si emak menyerah
"Ah...sing sabar tho Yuk".  "Jadi orang jangan tukang males lah".

###

Terus apa hubungan tulisan ngalor-ngidul ini dengan judul?
Kelas tanda kutip unggulan berisi 20 anak perempuan vs 8 anak laki-laki

Sebenarnya emak Ahsan mau curhat
Barangkali dulu si emak itu bisa lah masuk ke dalam 20 anak perempuan seperti teman Ahsan.
Dari SD hingga SMA atau pun kuliah sepertinya bisa di kelompok anak-anak perempuan itu.

Terus si emak ini membuat kesimpulan berdasarkan pengalamannya.

Kesimpulan ini selalu diucapkan berulang-ulang ke Ahsan sehingga dia bosan mendengarnya hahahaha

Jadi begini
Guru wali kelas Ahsan sering posting foto dan video kegiatan kelas
Anak-anak perempuan yang 20 itu hebat-hebat.
Mereka presentasi tentang bentang alam menggunakan power point, bagus menyakinkan
Saat salah satu di shot memberikan tausyiah pun seperti ustazah yang ada di TV TV.
Anak-anak yang kuisnya 100 selalu difoto untuk dibagi di WAG.
Kebanyakan yang nilainya 100 anak perempuan itu\
Masih banyak kehebatan yang lainnya

Terus kalimat kesimpulan emak Ahsan yang diragukan kebenarannya adalah
"San lihat video teman perempuan di kelas"
"Mereka keren ya San, langsung hafal surat Al Kahfi"
"Hebat kan anak perempuan San?"
"Tapi jangan takut San"
"Perempuan itu hebat saat mudanya sedangkan anak laki-laki saat umur yang sama hanya terbengong-bengong"
Sambil si Emak tertawa macam orang gila gitu.

"Tapi setelah kuliah, lihatlah San"
"Yang jadi ketua senat atau BEM itu laki-laki"

"Apalagi nanti kalo udah umur 40 tahun, San"
"Coba lihat, siapa yang jadi presiden, menteri, CEO perusahaan, direktur, kepala sekolah, rektor, dekan?"  
"Kebanyakan laki-laki Ahsan ku ganteng" sambil muka emak Ahsan setengah nyinyir.
"Keren lagi San, laki-laki bisa punya istri sampai 4."

"Jadi kamu tenang saja ya jadi anak-anak yang biasa-biasa di kelas"
"Nanti kalo sudah waktunya, laki-laki itu hebat."

"Perempuan yang dulu waktu sekolah hebat dan pinter, San, bakal di rumah saja kayak ibu"

"Jadi kamu tenang saja."
"Pilih istri yang pinter dan hebat ya." 
"Yang mau jadi ibu rumah tangga yang baik dan benar."

Hehehehe heheheh eheheheh

"BOSEEEEENNNNNNNNNNN", kata Ahsan


-end-

«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Leave a Reply