salah satu sudut Venesia |
Tanggal 4-6 Juli 2013 berkesempatan mengunjungi negara Italia. Salah satu kota yang dikunjungi adalah Venesia. Venesia merupakan kota yang berada di sebelah utara negara Itali. Kota di bangun diatas 118 gugusan pulau di teluk laut Andriatis. Kota Venesia berada kurang lebih pada koordinat 40 derajat lintang utara (LU) 12 derajat bujur timur (BT). Pulau-pulau kecil di pisahkan oleh kanal dan dihubungkan dengan jembatan.
Kota venesia seperti sebuah kota yang mengapung di atas laut. Pinggiran gedung-gedung langsung bersentuhan dengan air laut. Awalnya mengira, kota venesia dibuat dengan mengurug laut dengan tanah baru dibangun sebuah kota seperti kota Amsterdam Belanda. Ternyata....bukan...kota dibangun di atas tanah langsung, di atas pulau-pulau kecil.
Pemandangan di depan stasiun kereta api kota Venice |
Harga penginapan di Venesia luar biasa mahal. Tentu saja agak berat untuk kantong kelas mahasiswa. Untuk menyiasatinya, kami memilih penginapan di kota Verona. Jarak Verona ke Venesia hanya 2 jam menggunakan kereta api biasa (ekonomi). Harga penginapan di Verona 90 euro per malam dengan fasilitas kamar mandi, televisi, 4 buah tempat tidur, AC, sarapan. Kamar hotel luas, kamar mandi bagus, nyaman dengan sarapan ala Italy yang enak.
Perjalanan menuju Italia dari Muenchen Jerman menggunakan kereta api biasa (ekonomi). Kereta api melewati pegunungan Alpen. Pengalaman yang luar biasa saat melewati pegunungan Alpen ini. Sepanjang perjalanan menikmati pemandangan alam yang indah. Deretan pegunungan yang terkadang masih terlihat salju, padahal saat itu sedang puncak musim panas. Rumah-rumah berkelompok di bawah kaki gunung. Semua rumah bagus, terkadang rumah dilengkapi sel surya untuk menagkap sinar matahari sebagai sumber listrik rumah mereka. Memasuki negara Itali, disambut dengan deretan perbukitan dengan kebun buah yang saat itu sedang matang. Karena hanya melihat dari kereta api, tidak tahu persis buah apakah yang dilihat tersebut.
Referensi
Sesampainya di stasiun kereta api kota Verona. Kami menuju hotel tempat menginap. Lelah perjalanan selama 7 jam dari kota Muenchen terbayar dengan tidur nyenyak di kamar.
Saat memasuki negara Italy melihat bangunan-bangunan kota. Menurut saya, bangunan di negara Itali tidak semewah dengan gedung-gedung di berbagai kota di Jerman. Seperti kota Verona ini, bangunan lebih sederhana dibandingkan kota Goettingen. Banyak bagungan tua, bagus dan mewah di kota Goettingen.
Dari segi suhu udara, di Itali suhu udara saat itu 32 C seperti di Indonesia. Jerman yang lebih utara, suhu udara lebih dingin tentunya. Jadi membayangkan pantasan Afrika itu panas, banyak gurun. Baru sampai di Itali, sebelah utara benua Afrika saja sudah begini panas, apalagi kalau terus ke selatan hingga Afrika.
Pagi hari setelah beristirahat dihotel, perjalanan menuju kota Venesia menggunakan kereta api biasa (ekonomi). Penumpang di kereta penuh. Banyak sekali turis yang ingin mengunjungi kota Venesia. Setelah 2 jam perjalanan, sampailah kami di stasiun kota Venesia. Secara fisik bangunan stasiun kereta api dan juga kereta apinya sendiri, lebih bagus di Jerman. Saya kurang tahu apakah ini berhubungan dengan kondisi ekonomi suatu negara. Negara Jerman lebih makmur dibandingkan Italia sehingga fasilitas umum di Jerman seperti stasiun kereta api, kereta api, bangunan-bangunan lain lebih bagus.
Setelah sampai di stasiun kota Venesia, disambut terik matahari yang menyengat tanpa banyak tetumbuhan. Persis seperti berada seharian di pinggir pantai Teluk Awur Jepara Jateng. Panasnya bukan main... Setelah itu kami menunggu antrian kapal menuju San Marco.
Luar biasa panjang antrian menunggu kapal ke San Marco ini. Banyak sekali turis sedangkan jumlah perahu tidak ditambah. Menunggu lama, berhimpitan di dermaga, suhu udara panas 32C membuat tenaga habis terkuras. Setelah perahu datang, segera berebut naik. Penumpang kapal sampai penuh berhimpit-himpitan.
Menikmati kota Venesia di saat musim panas, tidak ada yang nikmat: kepanasan, berdesakan, keringatan, dsb. Saat melihat bangunan tua kota venesia, seakan tidak berkesan. Gedung-gedung tua mengelupas seperti tidak terawat. Ehhhh...browsing sejarah kota Venesia malah katanya "elegant decaying"... Waduh ohhh tidak terawat dan cat mengelupas itu elegant toh? heheheh Kalau saya malah lebih suka gedung-gedung dicat dan dirawat dengan rapi
Salah satu sudut kota Venesia |
Sesampainya di stasiun kereta api kota Verona. Kami menuju hotel tempat menginap. Lelah perjalanan selama 7 jam dari kota Muenchen terbayar dengan tidur nyenyak di kamar.
Saat memasuki negara Italy melihat bangunan-bangunan kota. Menurut saya, bangunan di negara Itali tidak semewah dengan gedung-gedung di berbagai kota di Jerman. Seperti kota Verona ini, bangunan lebih sederhana dibandingkan kota Goettingen. Banyak bagungan tua, bagus dan mewah di kota Goettingen.
Memasuki negara Italia disambut bukit dengan daerah pertaniannya |
Dari segi suhu udara, di Itali suhu udara saat itu 32 C seperti di Indonesia. Jerman yang lebih utara, suhu udara lebih dingin tentunya. Jadi membayangkan pantasan Afrika itu panas, banyak gurun. Baru sampai di Itali, sebelah utara benua Afrika saja sudah begini panas, apalagi kalau terus ke selatan hingga Afrika.
salah satu sudut kota Verona |
Pagi hari setelah beristirahat dihotel, perjalanan menuju kota Venesia menggunakan kereta api biasa (ekonomi). Penumpang di kereta penuh. Banyak sekali turis yang ingin mengunjungi kota Venesia. Setelah 2 jam perjalanan, sampailah kami di stasiun kota Venesia. Secara fisik bangunan stasiun kereta api dan juga kereta apinya sendiri, lebih bagus di Jerman. Saya kurang tahu apakah ini berhubungan dengan kondisi ekonomi suatu negara. Negara Jerman lebih makmur dibandingkan Italia sehingga fasilitas umum di Jerman seperti stasiun kereta api, kereta api, bangunan-bangunan lain lebih bagus.
Pedagang kaki lima penjual cindera mata di Venesia |
Setelah sampai di stasiun kota Venesia, disambut terik matahari yang menyengat tanpa banyak tetumbuhan. Persis seperti berada seharian di pinggir pantai Teluk Awur Jepara Jateng. Panasnya bukan main... Setelah itu kami menunggu antrian kapal menuju San Marco.
Luar biasa panjang antrian menunggu kapal ke San Marco ini. Banyak sekali turis sedangkan jumlah perahu tidak ditambah. Menunggu lama, berhimpitan di dermaga, suhu udara panas 32C membuat tenaga habis terkuras. Setelah perahu datang, segera berebut naik. Penumpang kapal sampai penuh berhimpit-himpitan.
Menikmati kota Venesia di saat musim panas, tidak ada yang nikmat: kepanasan, berdesakan, keringatan, dsb. Saat melihat bangunan tua kota venesia, seakan tidak berkesan. Gedung-gedung tua mengelupas seperti tidak terawat. Ehhhh...browsing sejarah kota Venesia malah katanya "elegant decaying"... Waduh ohhh tidak terawat dan cat mengelupas itu elegant toh? heheheh Kalau saya malah lebih suka gedung-gedung dicat dan dirawat dengan rapi
- http://en.wikipedia.org/wiki/Venice 3 sep 2013
- Michael T. 2008. Diercke Weltatlas. Westermann: Braunschweig
No comments: