» » Mengapa naik berat badan dan solusinya

 Sembawa, 27 Desember 2020

beautiful fornt yard


Permasalah klasik ibu-ibu itu berat badan yang berangsur-angsur membesar. Anak pertama naik 10 kg, lahir anak kedua tambah 10 kg, anak ketiga tambah 10 kg, dan seterusnya.


Sebenarnya kenapa sih berat badan bisa naik? Berat badan naik karena ada surplus energi. Kelebihan energi ini tidak serta-merta dikeluarkan seperti jika mobil kelebihan bensin, tetapi disimpan di tubuh. Perlahan tetapi pasti, lengan atas mulai membesar. Paha pelan-pelan terisi dengan lapisan lemak. Perut hari demi hari bergelambir. Penyebab kenaikan berat badan ibu-ibu seperti

1. Kelebihan asupan makanan

a. Makan sisa anak

Saat menyuapi anak, seringkali makanan tidak habis. Makanan anak ini kemudian dimakan oleh si ibu. Ada trik sehingga ibu tidak harus makanan sisa anak. Tanyakan ke anak apa sudah lapar? Jika anak tidak lapar juga, ibu harus kreatif membuat variasi makanan sehingga anak tidak bosan. Suapi anak dengan porsi sedikit. Jika makanan kurang tinggal menamba. Jika makanan berlebih hanya sedikit sisa yang terbuang.


b. Makanan sisa keluarga

Ibu harus menyediakan makanan untuk keluarga. Proses panjang menyediakan hidangan yang tersaji di meja makan. Proses dimulai dari tanaman ditanam petani. Produk pertanian di jual ke pasar. Ibu mulai berbelanja, tentu dengan pengorbahan waktu-tenaga-uang. Setelah di rumah, barang belanjaan dibersihkan, dibuatkan bumbu, proses memasak, kemudian makanan disajikan di meja makan. Proses tidak hanya terhenti di situ, dapur harus dibersihkan kembali agar rapi. Setelah makan, masih ada pekerjaan menanti yaitu mencuci peralatan makan.

Usaha yang begitu besar diperlukan untuk dua atau tiga buah menu makan siang. Ada perasaan sayang untuk membuang makanan. Menghargai makanan memang sudah selayaknya menjadi kebiasaan. Membuang makanan sama dengan membuang tenaga dan waktu. Membuang makanan juga merusak sumber daya yang ada. Membuang makanan juga tidak berempati pada orang lain yang masih membutuhkan.

Apa yang dilakukan agar ibu tidak harus memakan kelebihan makanan keluarga? Masak dengan porsi yang kira-kira cukup untuk satu atau dua kali makan saja. Makan malam bisa dibuat menu lain agar keluarga tidak bosan.


2. Tidak banyak berkeringat

Tidak banyak berkeringat dapat diartikan juga kurang aktivitas fisik. Semasa remaja, aktivitas banyak mulai pergi naik kendaraan umum ke sekolah, jalan kaki menuju sekolah, ikut kegiatan ektra kurikuler, dsb. Di samping itu, metabolisme remaja masih tinggi. Badan ideal merupakan bonus yang diperoleh dari capek dan pegal saat pulang sekolah.


Kehidupan mulai membaik seiring dengan karir suami. Pekerjaan rumah dibantu oleh ART. Hidup tidak capek, makanan banyak, makan terlalu gizi. Alhasil, perlahan mulai pasti badan mulai membesar. Coba bandingkan saat mendampingi suami tugas belajar di negeri seberang. Semua pekerjaan rumah tangga dikerjakan sendiri mulai dari cuci, jemur baju, membersihkan rumah, memasak, belanja, mengantar anak sekolah dengan naik sepeda dll. Keluhan capek pasti yang keluar, tetapi sebenarnya kegiatan fisik tersebut memberikan bonus berat badan proporsional.


AC (air conditioner). AC salah satu faktor berat badan cepat membesar. Kita yang setiap saat berada di ruang ber AC, otomatis tidak berkeringat. Setelah makan siang, kembali aktivitas pekerjaan dengan duduk di ruang ber AC. Saat tidur, selalu berselimut bed cover untuk menahan dingin AC. Saat ada banyak tamu, agar percakapan nyaman, maka kembali AC dinyalakan, dst. Coba dech, setelah hanya tiga bulan, berat badan pasti melonjak naik. 


3. Berada di lingkungan yang nyaman. 

Seperti contoh, ibu A bermukum di lingkungan yang respect ( saling menghargai orang lain).  Tetangga ibu A tidak ada perasaan iri dengki, tetapi sebaliknya, tetangga saling membantu jika ada keperluan. 

Bandingkan dengan ibu B, yang hidup di kompleks yang masing-masing orang bersaing menjadi yang ter- (terkaya, tersukses, terpandang, dsb). Suami ibu B, bagus karirnya, otomatis ibu-ibu lain yang sedikit lebih kurus serta-merta melontarkan kalimat, "sekarang kok naik berat badan, bu?". 

Hasilnya, ibu B pasti lebih kurus dari ibu A. Kasus ibu B dan A ini banyak lho... Ibu B tiap hari dapat cercaan sekarang gendut, otomatis akan mati-matian ikut senam di sanggar. Dan si ibu B mati kutu di jaman pandemi ini. Sanggar senam tutup untuk mencegah cecek virus corona hemmm.

Jadi apapun keadaanya, tetap bersyukur ya. Hidup di kompleks, penuh dengan ibu-ibu tukang iri, walau hati tidak tenang, tapi secara fisik bagus. Berat badan terjaga higigigigi.


4. Ibu bekerja

Banyak kasus ibu-ibu yang bekerja kelebihan berat badan. Ibu bekerja ini tidak ada waktu untuk olah raga. Pekerjaan management di kantor yang membutuhkan waktu untuk duduk. Setelah di rumah, ibu masih harus mengurus anak-anak dan rumah. Waktu 24 jam, serasa kurang bagi si ibu. 


Apa solusi dari kelebihan berat badan bagi ibu-ibu?

Obat dari penurunan berat badan adalah defisit energi. Energi dari makanan semakin hari harus semakin berkurang. Bagaimana caranya agar mengalami defisit energi? Cara masing-masing orang berbeda. Mana cara defisit energi yang terbaik? Pilih cara pengurangan energi yang paling nyaman dikerjakan. Selalu pegang prinsip, bersusah sudah dahulu bersenang-senang kemudian. "No pain no gain."  Motivasi berperan penting.  Motivasi ingin badan proporsional, fit, sehat, bugar dan bersemangat menjalani hari. Motivasi ini harus tetap dijaga jangan sampai malas.

Salah satu solusi 

1. Kerjakan pekerjaan rumah sendiri seperti memasak, mencuci piring, membersihkan kamar mandi, dll. Pembantu rumah tangga ada, tetapi tetap sifatnya hanya membantu. Tanggung jawab utama rumah bukan orang lain yang mengerjakan.


2. Pakai AC jika perlu, misal badan sudah bersih dan tidak ingin berkeringat lagi. Matikan AC jika tidak diperlukan. Misal tinggal di tengah perkebunan yang rindang, atau di dataran tinggi, malam hari cukup dingin sehingga tidak perlu AC. Bed cover bisa disimpan karena tidak diperlukan.


3. Olah raga merupakan cara paling masuk akal untuk mengurangi kelebihan energi. Target dari aktivitias olah-raga ini harus berkeringat banyak. Seberapa banyak keringat yang keluar, yakni saat melakukan low impact harus ada keringat yang menetes ke lantai. Ilustrasi target keringat yaitu, keringat bisa membuat kaki terpeleset.  Aktivitas fisik yang dikerjakan, otomatis dapat meredam keinginan makan. Jumlah asupan makan pun semakin hari semakin berkurang. Bonus dari capek adalah badan menjadi proporsional.

Apa contoh olah-raga yang dikerjakan? Jalan kaki cepat selama 30 menit (cardio), lanjut work out fokus mengecilkan perut (15 menit) dan pendingingan full body stretching 15 menit. Total waktu olah-raga harian 1 jam sebanyak 5 hingga 6 kali seminggu.

Bagaimana agar tidak salah gerakan saat olah-raga? Cari vidio gerakan work out di youtube. Untuk awal-awal senam, cari kata kunci easy work out atau easy belly work out.  Work out merupakan gerakan senam untuk membentuk dan menambah massa otot. Gerakan untuk menghilangkan lemak dan memacu kerja jantung istilahnya cardio. Jalan kaki cepat salah satu contoh gerakan cardio, dan insya allah tidak akan ada salah gerakan. 

Olah raga di minggu pertama akan menguras tenaga. Ibu bekerja terkadang takut berolah-raga karena tenaga sudah habis di kantor dan di rumah. Ibu bekerja ini takut tidak ada tenaga lagi untuk mengerjakan dead line pekerjaan. So...mumpung masih ada banyak waktu atau full ibu rumah tangga. Olah raga harian 1 jam sudah cukup membuat badan proporsional dan fit. Nasehat juga, jika badan sudah bagus, keep humble, jangan suka mencela ibu-ibu lain. Berfikir positif bahwa mungkin beliau-beliau tidak ada waktu untuk berolah-raga.

Makan makanan direbus, banyak buah dan sayur memang bagus untuk mempercepat penurunan berat badan.  Dengan banyak berolah-raga, pola makan bisa longgar sesuai selera dan kondisi. Yakin dech, dengan banyak aktifitas fisik, nafsu makan menurun dengan sendirinya...


------------------------------------ end --------------------------

«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Leave a Reply