» »Unlabelled » Yang bakal di rindukan di Sembawa

 24 Agustus 2021


Jajan pasar serba seribu di Sembawa. Tupperware selalu dibawa ketika belanja biar tidak ada sampah plastik



Mohon maaf aku ingin mengutarakan isi hati. Tidak ada "teman" sehingga menulis menjadi pengobat gundah hati. Dan jangan kau marah, karena aku tidak bisa cerita padamu. Biarkan aku mencurahkan perasaan, biar tidak stress.


Hidup yang sempurna. Tentu saja. Saya tidak suka menggunjing begitu juga tidak mau dibicarakan dibelakang. Dan kesempurnaan itu, bisa menjalani hidup tidak diantara orang-orang julid. Kesempurnaan itu semakin indah karena saya tinggal di desa Sembawa. Menyenangkan sekali. Udara segar, malam hari sejuk dingin. Dibelakang rumah ada kebun karet. Untuk menjaga keindahannya, tidak pernah kami membuang plastik-plastik disana. Daun-daun kering dibawah karet menjadi pupuk yang akan bersiklus alami. Kebun karet di belakang rumah, indah dipandang tapi tidak indah untuk dikunjungi. Ada banyak nyamuk di sana, walaupun siang hari. Nyamuknya pun tipe nyamuk besar yang gatal sekali ketika menggigit. Tapi itulah harmoni hidup. Semua menyatu dalam keteduhan.


Jajan pasar murah dan enak tiap hari bisa dibeli di Sembawa. Kue-kue yang sering dimakan sewaktu kecil. Ada cegempong atau singkong parut, diisi gula merah, dikepal lalu di goreng. Ada kue poci, tepung ketan diisi dengan kelapa muda yang telah diberi gula merah, dibungkus daun pisang kemudian di kukus. Bayangkan betapa susah membuat kue poci, tapi kue lezat itu hanya dihargai Rp 1.000,-. WOW, senangnya... Ada lagi makanan enak yaitu beras ketan ditambah pisang, diberi gula, dibungkus daun pisang lalu di kukus. Yang paling epik itu beras ketan dibungkus daun pandang lalu dikukus.  Masih banyak dech makanan Rp 1.000,- yang tidak bisa disebut satu per satu.

***

Hal yang dirindukan jika tidak lagi tinggal di Sembawa itu, belanja sayur mayur di warung mbk Setio. Saya senang belanja di warungnya mbk Setio, karena beliau menghargai apa yang saya lakukan. Beliau senang sekali ketika plastik untuk membungkus bawang merah dibawa sendiri dari rumah. Tidak lupa semua belanjaan yang dibeli dimasukkan ke tas atau keranjang yang dibawa sendiri dari rumah. Dan sebagai hadiah saya membawa plastik sendiri dari rumah, mbk Setio memberi baskon bertutup berwarna merah jambu.

Tempe di warung Tisa juga bakal dirindukan. Rasa tempe di warung Tisa tersebut seperti tempenya mbk Mukamanah di desa dulu. Tiap pagi sebelum berangkat sekolah, saya disuruh ibu membeli tempe di rumahnya mbk Mukamanah. Setelah mandi, pakai seragam, lalu sarapan tempe goreng dan sambel. How beautiful life.

Kami tidak membuang plastik sembarangan, jadi barang-barang yang bisa dijual dikirim ke pengepul sampah. Bapak dan ibu pemilik pul sampah juga bakal dirindukan. Tempat kerja beliau bersih. Beliau juga memelihara ayam kampung untuk aduan. Ayam jago bapak tersebut ganteng sekali. Btw PR untuk bertanya nama bapak dan ibu pemilik pul sampah. Beruntung sekali di dekat rumah ada tempat jual sampah.

Ada lagi mas Hengki, mas tukang jahit yang baik hati. Celana atau baju yang kepanjangan bisa dipotong di bengkel mas Hengki. Entah dimana tempat beli jarum dan benang, jadi datang saja ikutan beli benangnya mas Hengki. 

Di depan tempat kerja mas Hengki ada tukang buah. Semangka, pisang kepok, pepaya, duku kalo lagi musim, pisang ambon dll dibeli dari mas tukang buah. Hayo PR lagi tanya nama mas tukang buah. Yang hebat, pisang kepok di Sembawa itu pisang kepok warha kuning. Harganya murah lagi, satu sisir paling 8 sampai 10 ribu. Ada lagi pisang legend khasnya kab Banyuasin Sumatera Selatan. Nama pisangnya pisang Putri. Pisangnya kecil, seperti pisang mas, rasanya manisssss. Pisang enak sekali dimakan jika kulit sudah kuning tapi masih ada semu warna hijau.

Ada lagi yang dirindukan, yaitu sate pak Kumis. Dari rumah ke sate pak Kumis lumayan jauh, perjalanan mobil 30- 40 menit. Jalan luruh dari Sembawa menuju ke arah kota Palembang. Jalan lintas Sumatera yang kadang macet tidak ketulungan, tapi kadang juga sepi bisa kebut-kebutan sendiri. Yang legend di pak Kumis adalah sate kambing. Daging kambing segar, dipadu bawang merah segar, cabai, merica dan kecap. Ada ekstra sambal diberikan ke sate kambing tersebut. Dengan cabai segar dan merica saja kami sudah cukup kepedasan. Sambal ekstra tidak dimakan tapi disimpan di freezer. Sambal dipakai untuk bumbu telur balado. Enak, tinggal tambah bawang merah dan bawang putih, tidak repot uleg cabai lagi

***

Sempurna sekali lagi tinggal di Sembawa, tapi... Entahlah, ciri-ciri orang tidak bersyukur. Selalu mengeluh, memimpikan yang tidak ada. Aku tidak bisa membunuh mimpi di hati, bisa bekerja lagi di lab, melakukan penelitian lalu membuat publikasi. Aku merasa terjebak di surga, disatu sisi senang tapi disisi lain ini bukan hidup yang kucari. Trauma masa lalu yang membuat diri menjadi orang yang tidak mau bergantung pada orang lain, walaupun itu pada suami sendiri. Jangankan tergantung sama ART, tergantung pada suami saja tidak mau. 

Semoga ada diberikan kemudahan, bisa menjalani hidup seperti yang dimimpikan.

end-

















«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Leave a Reply